Selasa, 16 September 2008

Book Review: Mengusir Matahari: Fabel-Fabel Politik Kuntowijoyo

Saya sebetulnya tidak terlalu suka dengan topik politik. Barangkali karena itulah, buku ini gak pernah tamat dibaca meskipun udah bertahun-tahun nongkrong di rak buku saya. Terus terang, kali ini pun buku ini saya baca secara acak, dimulai dari cerita paling mudah dan pendek ;-), loncat dari cerita satu ke cerita lainnya

Tentang Tulisan

Saya akan pakai buku ini sebagai inspirasi pendidikan politik buat anak saya kalau saya punya anak. Gimana nggak? setiap cerita dalam buku ini (ada sekitar 80-an cerita) - melalui alur cerita, tingkah polah tokoh tokohnya yang absurd - seabsurd dunia politik sesungguhnya (didunia manusia) - memperlihatkan, mereview, mengkritik dan memberikan arahan tentang apa dan bagaimana dunia politik itu tanpa kehilangan unsur entertain/ hiburan ala Kuntowijoyo. Satir, parodikal – dan ngeyel.

Bayangkan tokoh Kancil yang ketika diminta untuk mengendus ruangan tengah istanan yang sudah pasti bau pesing pura-pura pilek agar tidak usah berkomentar, dan karenanya selamat dari ujian 'kejujuran' raja harimau. Bayangkan satu tulisan tentang posisi binatang Anjing di dunia binatang:

"Memang tidak seperti di dunia manusia, kedudukan anjing cukup terhormat di dunia binatang, "Anjing, lu!" itu sama dengan di dunia manusia orang bilang, "Rupamu kok seperti Marlon Brando!"
Air Keabadian

Ada sekitar 80-an cerita politik binatang dalam buku ini. Ngeyel, menghibur dan juga memberikan pencerahan. Kunto meluangkan untuk menuliskan nilai-nilai positif di setiap akhir cerita untuk membantu pembaca yang mencari (cari) hikmah dari sebuah cerita, meskipun seperti yang ditulis di bagian pengantar, setiap cerita bisa saja diposisikan tidak lebih dari sekedar hiburan.

Yang jelas, selain ide dasar untuk mengemas politik dalam bentuk fabel - menuliskannya secara konsisten, menerbitkannya di media massa (majalah Ummat) – dan membukukannya, kejailan, kengeyel-an cara bertutur, seperti biasa - saya angkat topi dengan daya imajinasi (ini salah satu elemen yang selalu saya cari di buku fiksi) Kuntowijoyo yang intuitif dan kaya. Dipadukan dengan ketajaman berpikir, kengeyelan, filsafat dan budaya Jawa yang kental, maka jadilah semua hal tersebut ramuan personal yang khas dari seseorang Kuntowijoyo.

Ah, kalau saya nanti punya waktu, saya ingin membuat cerita bergambar dari buku ini....


Tentang Desain

Menurut saya, Metaform telah mengembangkan pendekatan yang sangat unik dalam merancang buku ini. Tidak terlalu dibebani dengan pakem-pakem desain kover buku industrial tampaknya. Mungkin karena kategori buku sastra yang dibawa oleh buku, mungkin terinspirasi oleh materi dan keunikan Kuntowijoyo sendiri, mungkin oleh hal lainnya saya tidak terlalu paham. Hanya saja, sebagai desainer industri, saya pribadi akan memberikan pendekatan yang berbeda yang biasanya (karena sudah kadung kepatok sama pakem-pakem desain industrial yang sepertinya formal padahal tidak itu) bersumber pada pertimbangan gestalt. Saya tidak akan memilih warna abu-abu karena warna abu-abu untuk backgroung dan hitam untuk foreground (objek-objek) karena takut tidak eye cathing. Saya tidak akan menempatkan banyak objek karena akan cenderung menyulitkan orang untuk fokus. Saya mungkin juga akan memilih fonts yang lebih relevan dengan atmosfer ke'binatang' dan dunia 'binatang'an untuk buku ini, bukan jenis fonts psychedelyc seperti yang dipilih Metaform.

Semua pendekatan desain yang diambil oleh Metaform menurut hemat saya cukup diluar kelaziman. Diluar kebiasaan. Seperti seharusnya semua pendekatan desain dikembangkan sebagai instrumen inovasi dan seperti biasa, mendapatkan konflik konseptualnya dengan pertimbangan-pertimbangan industrial. Namun, lepas dari problem pendekatan ini. Hasil akhir dari Metaform, kover buku Mengusir Matahari ini menurut saya adalah sebuah karya grafis yang layak dicetak dengan ukuran besar, dipajang di galeri dan mungkin dikoleksi; eksentrik, distinguish dan artsy.

ps: saya tidak punya komentar khusus mengenai desain interior buku ini karena, well... desainnya emang biasa aja.
oleh: fahmi

Tidak ada komentar: